JAWABAN UJIAN
TENGAH SEMESTER (UTS)
SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Disusun Sebagai
Syarat untuk
Ujian Tengah Semester
pada Program
Studi Strata 1 Teknik Informatika
Oleh :
Satrio Sentoso
NIM: 13 55 201 095
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2016
Soal
1.
Sebutkan
definisi SPK ? berdasarkan sumber tertentu (Cari perbedaan dan persamaan)
2.
Tahapan
pengambilan keputusan?
3.
Apa
bedanya Kep.terstruktur, semi dan tidak terstruktur berikan contohnya?
4.
Kenapa
tiap perusahaan membutuhkan SPK (kan sudah ada manager) jelaskan berdasarkan
teori?
5.
Jelaskan
tentang model, komponen SPK dan sejenisnya?
6.
Sebutkan
tingkat produktivitas manajer tergantung dari kemampuan manajer mengeksekusi
fungsi manajemen?
7.
Sebutkan
salah satu kemampuan dalam pegambilan keputusan zaman dulu?
8.
Sebutkan
dan jelaskan aspek dalam pemodelan?
9.
Jelaskan
koefisien dan fungsi objek sebuah linier programming?
10. Jelaskan model statistik dan model finansial?
Jawaban :
1.
Defiisi
SPK menurut mann dan watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah
Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data
dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
Menurut Maryam Alavi
dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur
pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk
menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
2.
Tahapan
pengambilan keputusan
·
Definisi masalah
·
Pengumpulan data atau elemen informasi
yang relevan
·
pengolahan data menjadi informasi baik
dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
·
menentukan alternatif-alternatif solusi
(bisa dalam persentase)
3.
Perbedaan
Ø Terstruktur (structure problem)
terdiri atas unsur dan hubungan
antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan
masalah.
Ø Masalah yang tidak terstruktur (unstructured
problem) adalah masalah yang tidak memiliki
elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan
masalah.
Ø Masalah semiterstruktur (semistructured
problem) adalah masalah yang terdiri atas
beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah
dan beberapa yang tidak dapat dipahami.
4.
Sistem
pendukung pengambilan keputusan adalah sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambilan keputusan dalam menggunakan data dan
model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sehingga perusahan
membutuhkan SPK. Karena keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan manajemen tingkat atas.
5.
Penjelasan
tentang
Ø
Komponen
SPK
·
Subsistem
pengolahan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna
sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan
dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut
dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
·
Subsistem
pengolahan model (model base) Keunikan dari SPK adalah
kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model
adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam
merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu
mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak
sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus
diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan
rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
·
Subsistem
pengolahan dialog (user interface) Keunikan lainnya dari
SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang
dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog.
Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat
berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Ø
Model
Model
adalah percontohan yang mengandung unsure yang bersifat penyederhanaan untuk
dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan
suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan
benar.
Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan
Mengingat begitu banyaknya cara untuk mengadakan klasifikasi model, dibawah ini disampaikan beberapa klasifikasi saja. Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1. Tujuannya : model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya. Pengertian tujuan disini adalah dalam arti purpose.
2. Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya.
3. Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
4. Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik (analytic development) : tingkat dimana matematika perlu digunakan; lain-lain.
7. Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan lain-lain.
8. Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.
Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan
Mengingat begitu banyaknya cara untuk mengadakan klasifikasi model, dibawah ini disampaikan beberapa klasifikasi saja. Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1. Tujuannya : model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya. Pengertian tujuan disini adalah dalam arti purpose.
2. Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya.
3. Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
4. Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik (analytic development) : tingkat dimana matematika perlu digunakan; lain-lain.
7. Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan lain-lain.
8. Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.
6. Tingkat
produktivitas manajer tergantung dari kemampuan manajer mengeksekusi fungsi
manajemen, yaitu planning, organizing, directing dan controlling
7. Cara pengambilan keputusan zaman dulu yaitu Kemahiran
yg didapat dari pengalaman yang bertambah. Banyak
aliran/gaya yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah bisnis yang sama
dengan sukses. Perlu
kreativitas, intuisi, pengalaman, kebijaksanaan – trial & error. Tidak memakai metode kuantitatif yang
sistematis berdasarkan pendekatan ilmiah
8. Aspek dalam pemodelan
Ø Model statistik (analisis regresi)
Digunakan untuk mencari
relasi di atara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool software
pengembangan SPK
Ø Model finansial
Untuk pengembangan
laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun.
Ø Model optimasi
Dibuat menggunakan
model management science yang di sebut pendekataan linier programing dalam
rangka menentukan pemilihan media.
9.
Objek
linear programming
Ø
Metode
aljabar yaitu mempunyai bentuk perhitungan formulasi standard dengan
mengkombinasi dua variabel yang nilainya dianggap nol hingga diperoleh nilai z
terbesar.
Ø
Metode
grafik yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung
dua permasalahan.
Ø
Metode
simpleks dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung tiga atau
lebih permasalahan dan didasarkan pada proses perhitungan ulang supaya mendapat
hasil yang optimal.
Ø
Metode
big-m biasanya dipakai untuk memecahkan persoalan yang memiliki pembatas
“=” atau “>”
10. Permodelan
Ø
Model
statistik (analisis regresi)
Digunakan untuk
mencari relasi di atara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool
software pengembangan SPK
Ø
Model
finansial
Untuk pengembangan
laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar