Kamis, 17 November 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN



JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


Disusun Sebagai Syarat untuk Ujian Tengah Semester
pada Program Studi Strata 1 Teknik Informatika




Oleh :
Satrio Sentoso
NIM: 13 55 201 095









PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2016











Soal
1.      Sebutkan definisi SPK ? berdasarkan sumber tertentu (Cari perbedaan dan persamaan)
2.      Tahapan pengambilan keputusan?
3.      Apa bedanya Kep.terstruktur, semi dan tidak terstruktur berikan contohnya?
4.      Kenapa tiap perusahaan membutuhkan SPK (kan sudah ada manager) jelaskan berdasarkan teori?
5.      Jelaskan tentang model, komponen SPK dan sejenisnya?
6.      Sebutkan tingkat produktivitas manajer tergantung dari kemampuan manajer mengeksekusi fungsi manajemen?
7.      Sebutkan salah satu kemampuan dalam pegambilan keputusan zaman dulu?
8.      Sebutkan dan jelaskan aspek dalam pemodelan?
9.      Jelaskan koefisien dan fungsi objek sebuah linier programming?
10.  Jelaskan model statistik dan model finansial?

Jawaban :
1.      Defiisi SPK menurut mann dan watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.      Tahapan pengambilan keputusan
·         Definisi masalah
·         Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
·         pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
·         menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

3.      Perbedaan
Ø  Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah.
Ø  Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Ø  Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan beberapa yang tidak dapat dipahami.

4.      Sistem pendukung pengambilan keputusan adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sehingga perusahan membutuhkan SPK. Karena keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen tingkat atas.

5.      Penjelasan tentang
Ø  Komponen SPK
·         Subsistem pengolahan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
·         Subsistem pengolahan model (model base) Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
·         Subsistem pengolahan dialog (user interface) Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Ø  Model
Model adalah percontohan yang mengandung unsure yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan  suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.

Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan

Mengingat begitu banyaknya cara untuk mengadakan klasifikasi model, dibawah ini disampaikan beberapa klasifikasi saja. Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1. Tujuannya : model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya. Pengertian tujuan disini adalah dalam arti purpose.
2. Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya.
3. Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
4. Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik (analytic development) : tingkat dimana matematika perlu digunakan; lain-lain.
7. Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan lain-lain.
8. Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.

6.      Tingkat produktivitas manajer tergantung dari kemampuan manajer mengeksekusi fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, directing dan controlling

7.      Cara pengambilan keputusan zaman dulu yaitu Kemahiran yg didapat dari pengalaman yang bertambah. Banyak aliran/gaya yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah bisnis yang sama dengan sukses. Perlu kreativitas, intuisi, pengalaman, kebijaksanaan – trial & error. Tidak memakai metode kuantitatif yang sistematis berdasarkan pendekatan ilmiah


8.      Aspek dalam pemodelan
Ø  Model statistik (analisis regresi)
Digunakan untuk mencari relasi di atara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool software pengembangan SPK
Ø  Model finansial
Untuk pengembangan laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun.
Ø  Model optimasi
Dibuat menggunakan model management science yang di sebut pendekataan linier programing dalam rangka menentukan pemilihan media.

9.      Objek linear programming
Ø  Metode aljabar yaitu mempunyai bentuk perhitungan formulasi standard dengan  mengkombinasi dua variabel yang nilainya dianggap nol hingga diperoleh nilai z terbesar.
Ø  Metode grafik yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung dua permasalahan.
Ø  Metode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung tiga atau lebih permasalahan dan didasarkan pada proses perhitungan ulang supaya mendapat hasil yang optimal.
Ø  Metode big-m biasanya dipakai untuk memecahkan persoalan yang memiliki pembatas “=” atau “>”

10.   Permodelan
Ø  Model statistik (analisis regresi)
Digunakan untuk mencari relasi di atara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool software pengembangan SPK
Ø  Model finansial
Untuk pengembangan laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun.